Kamis, 05 Agustus 2010

Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa dan Sastra Indonesia pada Siswa Kelas V SD Negeri 013 Tampan Pekanbaru Tahun Pelajaran 2009/2010

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Nasional di Indonesia menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, Bab I Pasal 1 (1) pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya , masyarakat, bangsa dan Negara.
Proses pembelajaran menentukan mutu pendidikan. Guru senantiasa berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas.
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk penelaahan atau inkuiri melalui refleksi diri yang dilakukan oleh peserta kegiatan pendidik misalnya guru, atau kepala sekolah dalam situasi sosial dilakukan untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran serta keabsahan.
Rendahnya mutu pendidikan dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Juga berhubungan erat dengan kegiatan belajar mengajar yang terjadi di sekolah. Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan.
IPA adalah ilmu mempelajari seluk beluk tentang kehidupan tentunya berhubungan dengan makhluk hidup yang erat dengan kehidupan sehari- hari. Oleh karena itu, dalam penerapannya tentunya perlu untuk memahami konsep-konsep yang ada di dalam mata pelajaran ini. Sehingga sebagai siswa dengan tidak luput dari bimbingan gurunya untuk memecahkan masalah- masalah yang ditemukan dalam proses belajar. Seperti halnya peranan guru dalam kaja kelompok yaitu sebagai manager, observer, advisor, dan evaluator (Hasibuan dan Moedjono, 1992).
Proses belajar Bahasa dan Sastra Indonesia pada prinsipnya meliputi kegiatan mengajar dan belajar siswa, meliputi siswa, guru, tujuan, bahan ajar, metode dan evaluasi pembelajaran. Dalam pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, guru harus dapat mengorganisir semua komponen yang tertera di atas dengan baik, yaitu dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai program pembelajaran. Kurang profesionalnya guru Bahasa dan Sastra Indonesia dalam mengajar merupakan faktor penghambat kurang berhasilnya pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah.
Suparman (1993) mengatakan guru sebagai tenaga pengajar dan pendidik dituntut untuk mempunyai kemampuan lebih untuk mentransfer ilmu yang ia miliki kepada peserta didik. Karena peranan guru hendaknya dapat meningkatkan perilaku siswa dalam segi peningkatan kemandirian seperti dalam hal srategi. Kondisi belajar untuk siswa di dalam interaksi belajar mengajar. Maksudnya di sini seperti menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan siswa dalam belajar, berupa: pengetahuan, sikap, keterampilan, sarana maupun prasarana serta fasilitas material.
Guru dituntut melakukan suatu usaha perbaikan salah satu usaha perbaikan yang dapat dilalokan oleh guru adalah memilih salah satu strategi pembelajaran. Dari sekian banyak model pembelajaran yang ada, pembelajaran metode demonstrasi dapat digunakan sebagai altematif untuk meningkatkan dan mengoptimalkan kemampuan berpikir siswa secara individu sehingga diharapkan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Pada pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada materi pokok alat peredaran darah pada manusia sering kali guru mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi pokok alat peredaran darah pada manusia agar siswa memperoleh konsep tentang alat peredaran darah pada manusia secara benar. Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 ditetapkan salah satu standar kompetensi yang harus dikuasai anak yaitu alat peredaran darah pada manusia sederhana mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam serta salah satu standar kompetensi menulis dialog sederhana dan membaca pusi pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
Berkenaan dengan hal di atas dalam mengajar Ilmu Pengetahuan Alam pada materi gangguan alat peredaran darah pada manusia nilai siswa jauh dari kriteria ketuntasan minimal yang diharapkan. Ulangan harian siswa rata-rata rendah yaitu kurang dari KKM 63. Di samping itu siswa nampak ragu-ragu dalam mengerjakan soal latihan sehingga jawaban yang diberikan tidak memuaskan seperti yang diharapkan. Demikian pula halnya dengan mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia siswa banyak yang mengeluh susah dan membosankan, nilai yang diperoleh siswa selalu rendah, kurang dari KKM 62.
Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas V Semester II Tahun Pelajaran 2008/2009 secara klasikal masih rendah. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Guru telah berusaha meningkatkan hasil belajar siswa dengan memberikan tugas tambahan, maupun remedial kepada siswa yang belum mencapai ketuntasan, namun belum menunjukkan hasil yang diharapkan.
Untuk mengatasi keadaan tersebut, usaha-usaha perbaikan yang dilakukan guru yaitu memberikan tugas-tugas latihan kemudian dikoreksi hasilnya, melakukan remedial, memberikan pembelajaran kelompok. Upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi hal tersebut belum banyak membawa perubahan terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa, hal ini disebabkan karena model pembelajaran yang diterapkan tidak memotivasi mereka untuk belajar lebih giat. Hal inilah yang diperkirakan menjadi penyebab rendahnya hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa, sebagian besar siswa menganggap Ilmu Pengetahuan Alam merupakan pelajaran yang sulit. Keadaan ini hendaknya segera direspon secara positif dengan mencari alternatif model pembelajaran yang efektif, yang membuat siswa mudah memahami materi Ilmu Pengetahuan Alam.
1. Pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
a. Dalam pembelajaran tidak digunakan alat peraga.
b. Kurangnya keberanian siswa dalam bertanya pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
c. Sebagian siswa tidak mempunyai catatan tentang materi yang diajarkan.
2. Pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
a. Penjelasan guru kurang dipahami siswa
b. Siswa tidak berani tampil dan membaca dengan baik, hal ini juga dipengaruhi oleh faktor psikologis, merasa asing, merasa malu, merasa takut dan kurang percaya diri.
b. Siswa tidak mampu mengungkapkan idenya.
c. Pemberian tugas kelompok jarang dilakukan.
d. Pemahaman siswa terhadap sejarah uang masih kurang.
Keterampilan membaca puisi merupakan kegiatan siswa yang tidak
mudah. Kegiatan ini memerlukan keterampilan yang meliputi penghayatan
puisi yang dibacakan, menyuarakan kata-kata dengan intonasi yang jelas dan
penampilan sesuai dengan penjiwaan puisi itu. Kendala yang terjadi di SD Negeri 013 Tampan Pekanbaru khususnya kelas V pembelajaran belum menggunakan metode yang mampu memotivasi siswa untuk membacakan puisi dengan baik. Pembelajaran melalui metode demonstrasi merupakan pilihan yang
paling tepat. Dengan melalui metode demonstrasi siswa dapat menerima
peragaan secara langsung oleh guru. Dari peragaan ini siswa dapat
memperoleh pengalaman secara langsung tentang pelafalan, penghayatan dan
penampilan sesuai dengan puisi yang dibacakan.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa dan Sastra Indonesia pada Siswa Kelas V SD Negeri 013 Tampan Pekanbaru Tahun Pelajaran 2009/2010.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah dengan penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas V SD Negeri 013 Tampan Pekanbaru?
2. Apakah dengan penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa dan Sastra Indonesia pada siswa kelas V SD Negeri 013 Tampan Pekanbaru?

C. Tujuan Perbaikan
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan maka penelitian ini bertujuan untuk:
1. Pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi alat peredaran darah.
2. Pada pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia meningkatkan hasil belajar siswa pada materi puisi karya anak.

D. Manfaat Perbaikan
1. Bagi Siswa, untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan Metode Pembelajaran Demonstrasi.
2. Bagi guru, khususnya guru mata pelajaran Ilmu Pengetahun Alam dan Bahasa dan Sastra Indonesia di SD Negeri 013 Tampan Pekanbaru dapat memperluas wawasan pengetahuan dan menambah alternatif strategi pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa, sekaligus sebagai bahan masukan dan dapat juga dijadikan bahan kajian penelitian lebih lanjut dalam cakupan yang luas.
3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menentukan strategi pembelajaran yang baik, dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa.

Tidak ada komentar: